Senin, 14 April 2014

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO

Laporan Keuangan PT.Telekomunikasi Tbk dan Anak Perusahaan






















Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset  perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Rumus:
=    Laba Bersih Sebelum Pajak
                Total Aktiva

Tahun 2009  Rp22.447.021       =  0.229486415 / 0.23
                     Rp97.814.160

Tahun 2010   Rp21.416.351       = 0.214682081 / 0.21
                      Rp99.758.447   

Rendahnya rentabilitas tergantung pada :

Operating Profit Margin
Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan.
Rumus :     
=          Laba bersih sebelum pajak
                        Penjualan

Tahun 2009   Rp22.447.021   =  0.331676185 / 0.33   = 33%
                      Rp67.677.518

Tahun 2010  Rp21.416.351     =  0.312058962 / 0.31   = 31%
                     Rp68.629.181    

Asset Turnover
Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.
Rumus :
=            Penjualan         
Total Aktiva

Tahun 2009    Rp67.677.518   =  0,6918989847686674 / 0.70   = 7%
                       Rp97.814.160 
                                                       
Tahun 2010    Rp68.629.181   =  0,6879535825171777 / 0.69  = 69%
                       Rp99.758.447   
                                                        
Perhitungan Analisis Ratio Solvabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial baik jangka waktu pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.
Rasio solvabilitas terdiri dari:
·         Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage)
Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus:
=          Total Hutang
Total Modal

Tahun 2009   Rp48.228.553      = 1.24775506 / 1.25 = 125%
                      Rp38.652.260     

Tahun 2010   Rp43.343.664       =  0.975796748 /0.97
                      Rp44.418.742      

Analisis:
Pada tahun 2009, ratio hutang modal sebesar 125% yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp48.228.553  dengan penjualan sebesar Rp38.652.260 . Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp 1.25
Pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 125% pada tahun 2009 menjadi sebesar 97% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp43.343.664 dengan penjualan sebesar Rp44.418.742. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp0.97

·         Debt Ratio  
Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva
Rumus:
=          Total Hutang
Total Aktiva

Tahun 2009  Rp48.228.553     = 0.4930631 / 0.5          =  5%
                     Rp97.814.160

Tahun 2010   Rp43.343.664     = 0.434486154 / 0.43     =  43%
                      Rp99.758.447 

Analisis
Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom semakin kecil,maka hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman yang semakin kecil pula.

·         Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan)
Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.
Rumus:
=          Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak
                                 Beban Bunga 

Tahun 2009      Rp22.447.021   = 10.70956899 / 10.70    = 1070%
                         Rp  2.095.978

Tahun 2010      Rp21.416.351    = 11.10786422 / 11.11   = 1111%
                         Rp  1.928.035

Analisis
Pada tahun 2009 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp22.447.021 dengan beban bunga sebesar Rp2.095.978.
Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 1070%  pada tahun 2009 menjadi 1111% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp21.416.351 dengan beban bunga sebesar Rp1.928.035

Perhitungan Analisis Ratio Likuiditas
Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.
Current Ratio
Rumus:
=            Aktiva Lancar  
             Hutang Lancar

Tahun 2009   Rp16.186.024    X 100%    = 0.601864751
                      Rp26.893.125
                                                                  = 60.18% / 60.2%

Tahun 2010   Rp18.730.627    X 100%    = 0.914898662
                      Rp20.472.898
                                                                  = 91%

Analisis
Pada tahun 2009, current ratio PT Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar sebesar Rp16.186.024 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.602
Pada tahun 2010, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp18.730.627 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91

Quick Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.
Rumus:
=          Aktiva Lancar - Persediaan      X 100%
                        Hutang Lancar

Tahun 2009 Rp16.186.024 - Rp128.025       X 100%      = Rp16.057.999   X 100%
                            Rp26.893.125                                          Rp26.893.125
                                                                                          = 0.597104241
                                                                                          = 59.7% / 60%

Tahun 2010 Rp18.730.627 - Rp90.140         X 100%      = Rp18.640.487   X 100%
                            Rp20.472.898                                          Rp20.472.898
                                                                                          = 0.910495768
                                                                                          = 91%

Analisis
Pada tahun 2009, quick ratio Pt Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp16.057.999 dengan hutang lancar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.6.
Pada tahun 2010, quick ratio mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.640.487 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar Rp0.91

Cash Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank.
Rumus:
=            Kas(Bank)       X 100%
Hutang Lancar

Tahun 2009 Rp 7.805.460     X 100%     = 0.290239977
                    Rp26.893.125                      = 29%

Tahun 2010  Rp 9.119.849      X 100%     = 0.445459602
                     Rp20.472.898                       = 44.5%

Analisis
Pada tahun 2009, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 29% yang diperoleh dari perbandingan kas(bank) sebesar Rp7.805.460 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1 hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.29
Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk mengalami kenaikan dari 29% pada tahun 2009 menjadi 44.5% pada tahun 2010 , dengan perbandingan kas(bank) sebesar Rp9.119.849 dengan hutang lancar sebesar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.445

Sumber:


Tidak ada komentar: