Sabtu, 07 Januari 2012

FENOMENA ALAM

Fenomena Hujan Es
 Dalam ilmu pengetahuan, fenomena hujan es disebabkan oleh dua macam penyebab. Melalui proses hail, dan riming. Inti dari kedua penyebab tersebut sama. Sebuah proses terjadinya kenaikan molekul air dari tanah ke udara dalam waktu cepat. “Kenaikan uap air secara cepat itu yang menimbulkan awan konduktif,” ujar Nuryadi Msi, Kepala Sub Bidang Analisa Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menjelaskan, Selasa (31/3) kemarin.
Pada proses hail, es yang dihasilkan biasanya berukuran besar. Lantaran proses naiknya uap air melewati lapisan atmosfer di titik atas freezing level. Menurut penuturan Nuryadi, titik freezing tersebut bisa mencapai temperatur -40 derajat celcius, hingga -55 derajat celcius. Kenaikan uap air juga terjadi dengan kecepatan mencapai 40 km per jam.
Sementara pada proses riming, uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Pada proses ini, bentukan es bervariasi. Bisa kecil-kecil hingga mencapai sebesar kuku tangan. Namun tetap berpotensi mengganggu.
Metrotvnews.com, Bogor: Sebagian wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/10) sore tadi, diguyur hujan es. Hujan tersebut bersamaan dengan turunnya hujan deras yang disertai angin kencang.

Hujan es dan angin kencang terjadi di beberapa kawasan, di antaranya Kebon Pedes. Sebagian warga setempat ketakutan karena es yang turun sebesar batu kerikil. Namun sebagian warga lainnya justru senang, dan berebut merasakan es tersebut. Beberapa ranting pohon tumbang, meski tidak mengganggu arus lalu lintas.

warga mengaku fenomena hujan es itu menjadi peristiwa yang menarik. Bahkan anak-anak berusaha mengumpulkan butiran-butiran es yang mereka sebut turun dari langit. Sejauh ini belum ada informasi tentang kerusakan yang timbul akibat dampak dari hujan es itu.(DSY)


Penjelasan Fenomena Pelangi Api
Fenomena di atmosfer yang dikenal sebagai sebuah busur circumhorizon
atau “Pelangi Api”, terlihat saat matahari sedang tinggi di langit
(misalnya di lebih dari 58° di atas horison), dan cahayanya menembus
melalui awan-awan tinggi cirrus yang sangat terang yang terbentuk dari
kristal-kristal heksagonal. Sinar matahari yang memasuki permukaan
vertikal kristal-kristal dan meninggalkannya melalui permukaan bawahnya
dibiaskan dan dipisahkan menjadi array warna-warna yang bisa dilihat.
Saat kristal-kristal di awan-awan cirrus itu segaris secara optimal
(misal dengan permukaan-permukaan yang paralel dengan daratan), hasilnya
memperlihatkan suatu spektrum brilian dari warna-warna sebuah pelangi.

Penjelasan Fenomena Aurora Yang Terjadi Di Kutub Selatan

Fenomena Aurora disebabkan bagian partikel yang membawa energi berbenturan
dengan molekul oksigen yang hanya berjarak 20km dari permukaan bumi:
ketika molekul nitrogen mendapat benturan partikel, akan memancarkan
cahaya ungu kemerahan. Nitrogen, akan memancarkan cahaya biru:
sedangkan nitrogen yang netral akan memancarkan cahaya merah. Karena
itu, orang-orang baru dapat melihat garis cahaya merah, biru, hijau dan
ungu yang berselang-seling menyelimuti angkasa. Bahkan aurora yang
indah cermerlang memperlihatkan bentuk yang selalu berubah, ada yang
berbentuk tirai, busur, pita, sinar dan berbagai macam bentuk lainnya.
Kuat atau lemahnya solar wind dipengaruhi aktivitas di permukaan
matahari, saat matahari semakin aktif, bintik di permukaan semakin
banyak atau terjadi letusan protuberan atau lubang korona semakin
besar, solar wind yang dipancarkan semakin kuat. Partikel bermuatan
listrik yang terkandung di dalamnya semakin banyak: saat solar wind
yang lebih padat ini melintas di sekitar bumi pasti akan menghasilkan
aurora yang lebih indah dan menyilaukan, saat itulah orang-orang dapat
menyaksikan pemandangan aurora yang lebih indah dibanding tahun-tahun
biasa, atau kawasan yang bergaris lintang lebih rendah juga akan muncul
aurora. Munculnya aurora harus memiliki dua prasyarat, pertama suhu harus
rendah, kedua cuaca harus cerah. Sejumlah besar negara di dunia juga
kerap akan tampak aurora, di antaranya termasuk Norwegia, Rusia,
Finlandia, Kanada bagian utara dan Alaska, AS dan dll.Di Ft. Mc.
Murray, Kanada dan White House selain relatif murah, merupakan tempat
pemandangan terbaik aurora, waktunya adalah setiap tahun pada Oktober
dan April tahun berikutnya.
INILAH.COM, Jakarta – Di dunia terdapat cuaca aneh yang sangat tak wajar. Seperti langhit berdarah, hujan ikan, bom es hingga bulan biru. Fenomena alam yang menarik. Seperti apa?
Hujan Ikan dan Katak
Dari California , Inggris hingga India , secara periodik terjadi presipitasi (hujan) aneh. Hewan kecil seperti ikan, katak dan ular jatuh dari langit beberapa kilometer dari air. Puting beliung yang berputar di danau atau samudra dapat menghisap air dan apapun yang ada di dalamnya ke awan di atasnya.
Bola Api Besar
Selama berabad-abad, orang melaporkan keanehan listrik di rumah mereka, terutama selama badai petir. Bola cahaya seukuran bola golf hingga bola sepakbola terkadang melayang di udara selama badai dan memancarkan panas serta suara.
Bola ini biasanya akan hilang ketika mengenai benda berlistrik seperti TV namun terkadang bisa meledak dengan ganas dan menyebabkan kebakaran. Bola cahaya ini tak hanya mistis juga membuat ilmuwan bingung.
Langit Berdarah
Hujan darah terdengar seperti film horor Hollywood . Namun, pada zaman Romawi kuno, hujan ini dikabarkan pernah terjadi. Meski menakutkan, hujan ini sebenarnya bukanlah darah.
Warna merah disebabkan debu atau pasir yang tertiup ke atmosfer dan dibawa angin kuat dan akhirnya bercampur dengan awan hujan dan mewarnai hujan. Di Eropa, hujan merah ini diwarnai debu yang ada di benua itu dari badai pasir Sahara .
Tiga Matahari
Di hari yang cerah, langit juga bisa memberi kejutan, setidaknya untuk mata. Jika matahari dekat dengan horizon dan awan cirrus berada di atasnya, ‘hantu’ tiga matahari akan bersinar di langit.
Matahari hantu ini sebenarnya cahaya terang yang tercipta ketika cahaya matahari dicerminkan oleh kristal kecil yang ada di awan. Meski hal ini merupakan fenomena optik umum, fenomena ini tak selalu muncul.
Bulan Biru
‘Bulan biru’ terjadi tiap dua setengah tahun ketika bulan purnama terjadi dua kali dalam satu bulan kalender. Terdapat peristiwa langka ketika bulan tampak biru. Kebakaran hutan dan gunung api dapat menembakkan abu ke atmosfer dan tercampur tetesan air.
Tetesan air ini dapat bergerak ribuan kilometer mengelilingi Bumi dan cukup untuk membuyarkan cahaya matahari dan membuat bulan berwarna biru.
Angin Puyuh Berapi
Meski tak ganas, iblis debu ini bisa sangat mengerikan. Angin puyuh ini merupakan versi kecil tornado yang terbentuk ketika panas bertemua tanah menyebabkan udara dan angin di atasnya berputar.
Angin puyuh ini tercampur debu dari tanah. Angin puyuh ini memiliki saudara yang lebih menakutkan, yakni iblis api. Iblis api terbentuk ketika panas intens hutan kebakaran menciptakan tali api yang berputar dengan ganas di atas kebakaran itu
Sprite, Jet dan Elf
Selama bertahun-tahun, pilot melaporkan kilatan berwarna aneh yang keluar dari ujung badai awan dan membuat banyak orang tak percaya. Namun kini, ilmuwan menemukan bukti jenis petir aneh ini memang ada. Sprite merah merupakan ledakan cahaya merah yang berada 80,5 km di atas Bumi dan biasanya muncul dalam lebih dari dua kluster.
Saudaranya, Jet biru, merupakan kerucut cahaya biru yang terjadi di bagian atmosfer yang lebih rendah dari Sprite merah. Jet biru yang terjadi bersamaan dengan Sprite merah disebut Elf. Cahaya merah berbentuk panekuk yang tercipta dari petir di bawahnya. Kilatan ini hanya terjadi seperseribu detik dan ilmuwan terus menyelidi apa pemicunya.

Tidak ada komentar: