I.
Pengertian Pengukuran
Kinerja
Pengukuran Kinerja adalah proses
sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi satuan organisasi/kerja.
Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting dalam manajemen
program secara keseluruhan, karena kinerja yang dapat diukur akan mendorong
pencapaian kinerja tersebut. Pengukuran Kinerja yang dilakukan secara
berkelanjutan memberikan umpan balik, yang merupakan hal yang penting dalam
upaya perbaikan secara terus menerus dan mencapai keberhasilan di masa
mendatang.
Melalui pengukuran kinerja diharapkan satuan organisasi/kerja
dapat mengetahui kinerja dalam suatu periode tertentu. Dengan adanya suatu
pengukuran kinerja maka kegiatan dan program satuan organisasi/kerja dapat
diukur dan dievaluasi. Selanjutnya, dari pengukuran kinerja, setiap instansi
dapat diperbandingkan dengan instansi yang sejenis, sehingga penghargaan dan
tindakan disiplin dapat dilakukan secara lebih objektif.
Ini berarti
bahwa pengukuran kinerja penting peranannya sebagai alat manajemen untuk :
1.
Memastikan pemahaman para
pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja;
2.
Memastikan tercapainya
rencana kinerja yang telah disepakati;
3.
Memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan
tidakan untuk memperbaiki kinerja;
4.
Memberikan penghargaan dan
hukuman yang objektif atas prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan
sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati;
5.
Menjadi alat komunikasi
antar bawahan dan pimpinan dalam rangka upaya memperbaiki kinerja organisasi;
6.
Mengidentifikasikan apakah
kepuasan pelanggan sudah terpenuhi;
7.
Membantu memahami proses
kegiatan instansi pemerintah;
8.
Memastikan bahwa pengambilan
keputusan dilakukan secara objektif;
9.
Menunjukkan peningkatan yang
perlu dilakukan;
10. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.
II.
Sistem
pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :
a. Sistem
pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi,
termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan,
baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi,
sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.
b. Pengendalian
manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan
menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi
sesuatu.
c. Pengendalian
manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih
ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk
memperbaiki detail catatan
Berdasarkan
ciri-ciri tersebut di atas, dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari
manajemen melalui pengendalian manajemen adalah beusaha mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.
III.
Pusat
Pertanggung Jawaban
Suatu
organisasi dibagi menjadi beberapa pusat pertanggungjawaban. Adanya pusat
pertanggungjawaban adalah untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan manajemen
puncak.
Secara
garis besar, pusat pertanggungjawaban dibagi menjadi empat yaitu :
1. Pusat
biaya
2. Pusat
Pendapatan
3. Pusat
Laba
4. Pusat
Investasi
Pusat Pendapatan mempunyai
karakteristik:
a. Unit
pemasaran/ penjualan yang tidak mempunyai tanggung jawab atas harga pokok
penjualan barang-barang yang dipasarkan.
b. Penjualan
atau pesanan aktual diukur dengan anggaran atau kuota.
c. Manajer
dianggap bertanggung jawab terhadap biaya langsung di dalam unit organisasinya,
tetapi tidak diukur
IV.
Pusat
Biaya
Pusat
biaya merupakan pusat pertanggung jawaban yang prestasinya diukur atas dasar
masukkan atau biayanya. Dalam pusat biaya, masukan (input) diukur dalam satuan
moneter (uang), tetapi keluaran (output) tidak selalu dapat diukur dalam satuan
uang . Pada pusat biaya, manager pusat pertanggungjawaban terutama
bertanggungjawab atas pengendalian biaya
Secara garis besar, ada 2 tipe
dalam pusat biaya yaitu :
1. Pusat
biaya yang ditentukan lebih awal sebagai standar (engineered expences centers),
sering diggunakan untuk mengukur kinerja suatu bagian/departemen dengan
analisis penyimpangan/varians dan membandingkannya dengan biaya yang
benar-benar telah terjadi.
2. Pusat
biaya yang ditentukan oleh pertimbangan manajemen (discretionary expences
centers), merupakan biaya yang terjadi berdasarkan pertimbangan manajemen
semata yang lebih bersifat administrative sehingga relative sulit diukur secara
kinerja keuangan tiap output-nya. Contoh : gaji akuuntan legal, biaya umum dan
administrasi lainnya
Pusat biaya memiliki ciri
(karakteristik):
·
Melaksanakan tugas/pekerjaan yang tidak
terkait dengan perolehan pendapatan atau laba
·
Diberi wewenang untuk mengatur biaya
dalam rangka melaksanakan pekerjaan yang menjadi tugasnya
·
Prestasinya diukur berdasarkan
perbandingan biaya yang dianggarkan dengan realisasinya
Pusat Laba
Pusat
laba biasanya dibentuk dengan pertimbangan pembentukan suatu unit usaha baru
yang terpisah atau divisi, dimana kinerja usahanya terukur secara lebih jelas
dan lebih bersifat semi otonom. Keuntungan dari pembentukan divisi antara lain
:
1. Keputusan
operasional yang diambil lebih cepat karena tidak perlu menunggu persetujuan
dengan kantor pusat, karena kebijakan-kebijakan strategis telah ditentukan
sebelumnya
2. Kualitas
keputusan yang diambil akan relative lebih baik karena pada tingkat divisi para
manajer akan lebih mengenal kondisi lingkungan usahanya
3. Manajemen
kantor pusat akan lebih berkonsentrasi pada keputusan yang lebih strategis
4. Lebih
menyadarkan para manajer divisi dalam memperoleh suatu keuntungan karena beban
tanggungjawab lebih tinggi sehingga mereka berusaha untuk memperbaiki kinerjanya
5. Ukuran
kinerja lebih luas bukan sekedar bagaimana memperoleh penghasilan, tetapi juga
bagaimana mengefisiensikan biaya
6. Para
manajer divisi akan lebih kreatif dalam mencari solusi usaha yang terbaik
V.
Prosedur
Tindak Lanjut Oleh Manajemen
Secara
umum, prosedur tindak lanjut adalah sebagai berikut:
1.
Persiapan Audit Kinerja
2.
Pengujian Pengendalian Manajemen
3.
Pengukuran dan Pengujian Key Performance
Indicator (KPI) atau yang disebut Indikator Kinerja Kunci (IKK).
4.
Review Operasional
5.
Pembuatan Kertas Kerja Audit (KKA)
6.
Pelaporan
7.
Pemantauan Tindak Lanjut
VI.
Aspek
Teknis Laporan Pengendalian
Pengendalian dapat
dibedakan berdasar beberapa aspek, yaitu :
1.
Aspek waktu
2.
Aspek obyek
3.
Aspek subyek
Sehingga jika dilihat
dari aspek tersebut diatas, pengendalian dapat dibedakan menjadi :
1.
Atas dasar aspek waktu :
Ø Pengendalian
preventif ; pengendalian yang dilakukan pada saat proses pekerjaan sedang
berjalan.
Ø Pengendalian
Represif ; pengendalian yang dilakukan setelah pekerjaan selesai.
2.
Atas dasar aspek obyek :
Ø Pengendalian
Administratif ; yang dilakukan dibidang administrasi
Ø Pengendalian
Operatif ; dilakukan dibidang opersional
3.
Atas dasar aspek subyek :
Ø Pengendalian
Intern ; pengendalian yang ditujuan pada pelaku fungsi-fungsi manajemen
Ø Pengendalian
ekstern ; ditujukan pada pelaku diluar fungsi-fungsi manajemen
SOAL
ESAY :
1. Sistem pengendalian manajemen yang berbeda
diperlukan untuk situasi yang berbeda, tetapi semuanya mempunyai karakteristik,sebutkan
5 karakteristik tersebut
Jawab:
Jawab:
·
Sistem
pengendalian manajemen difokuskan pada program dan pusat-pusat tanggung jawab.
·
Informasi yang
diproses pada sistem pengendalian manajemen.
·
Sistem
pengendalian manajemen merupakan sistem organisasi total dalam arti bahwa
sistem ini mencakup semua aspek dari operasi organisasi.
·
Sistem
pengendalian manajemen yg berkaitan erat dengan struktur keuangan.
·
Aspek-aspek
perencanaan dari sistem pengendalian manajemen cenderung mengikuti pola dan
jadwal tertentu.
2.
Jelaskan
fungsi dari sistem organisasi total yang mencakup semua aspek dari operasi
organisasi.
Jawab :
Fungsinya adalah membantu manajemen menjaga keseimbangan semua bagian operasi dan mengoperasikan organisasi sebagai suatu kesatuan yang terkoordinasi.
Jawab :
Fungsinya adalah membantu manajemen menjaga keseimbangan semua bagian operasi dan mengoperasikan organisasi sebagai suatu kesatuan yang terkoordinasi.
3.
Sebutkan
4 pusat pertanggung jawaban dalam suatu organisasi!
Jawab
:
1.
Pusat Biaya
2.
Pusat
Pendapatan
3.
Pusat Laba
4.
Pusat
Investasi
4.
Mengapa diadakannya
pusat pertanggung jawaban di suatu organisasi?
Jawab:
Adanya pusat pertanggungjawaban untuk memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan manajemen puncak.
5.
Sebutkan proses
pengendalian manajemen :
Jawab:
Jawab:
·
Perencanaan strategi
·
Penyusunan anggaran
·
Pelaksanaan
·
Evaluasi kinerja
SOAL PG :
6.
Dibawah ini
yang bukan termasuk dalam aspek pengendalian kecuali yaitu:
a. Aspek waktu
b. Aspek subjek
c. Aspek objek
d. Aspek
Tenaga Kerja
7.
Tahapan prosedur
tindak lanjut:
1) Persiapan
Audit Kinerja
2) Pengujian
Pengendalian Manajemen
3) Pengukuran
dan Pengujian Key Performance Indicator (KPI) atau yang disebut Indikator
Kinerja Kunci (IKK).
4) Review
Operasional
5) Pembuatan
Kertas Kerja Audit (KKA)
6) Pelaporan
7) Pemantauan
Tindak Lanjut
Tahapan yang benar dalam menentukan prosedur tindak
lanjut diatas adalah..
a. (
1,2,3,4,5,6,7 )
b. ( 2,4,1,5,3,7,6 )
c. ( 6,5,4,3,1,2,7 )
d. ( 3,5,6,2,1,7,4 )
8.
Dibawah
ini yg termasuk dalam pusat pertanggung jawaban adalah..
a. Pusat
Laba
b. Pusat Saham
c. Pusat Modal
d. Pusat Piutang
9.
Yang termasuk
pengendalian dalam aspek subjek adalah…
a. Pengendalian
intern dan ekstern
b. Pengendalian preventif dan represif
c. Pengendalian administrative dan operativ
d. Pengendalian pendapatan dan pengeluaran
10.
Apa yg
dimaksud pengendalian preventif kecuali :
a. Pengendalian preventif adalah proses pengendalian yg
dilakukan setelah pekerjaan selesai.
b. Pengendalian preventif adalah proses pengendalian yg
dilakukan pada saat proses pekerjaan berjalan.
c.
Pengendalian
preventif adalah pengendalian yang ditujuan pada pelaku
fungsi-fungsi manajemen
d.
Pengendalian
preventif adalah ditujukan pada pelaku diluar
fungsi-fungsi manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar